“Organisasi” sebenarnya
berasal dari bhs Yunani, “organon” atau dalam bhs Latin, disebut “organum” yang
artinya “alat, bagian, atau anggota badan”. Selanjutnya seiring berjalannya
waktu, terjadilah perkembangan dalam pengertiannya. Dengan kata lain, (semakin
banyak orang yang mengartikannya maka semakin banyak definisi dan semakin luas
pula kata itu diartikan) Tapi dari sekian banyak definisi “organisasi”. Organisasi
jga bisa dikatakan sekumpulan, individu, kelompok yang mempunyai tujuan, visi
& misi tertentu untuk menampung / menyalurkan pikiran atau pendapat yang
tidak sama (dengan kata lain berbeda).
Sedangkan ciri-ciri
organisasi modern yaitu :
·
Organisasi bertambah besar
·
Pengolahan datanya semakin cepat
·
Penggunaan staf jauh lebih intensif
·
Adanya kecenderungan spesialisasi
·
Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi
·
Memiliki unsur-unsur organisasi yang lebih lengkap
Organisasi juga mempunyai
unsur-unsur pendukung agar bisa berjalan dan terlaksana, berikut unsur-unsur
organisasi :
1. Manusia(man) :
dalam keorganisasian, manusia sering disebut sebagai pegawai atau personel yang
terdiri dari semua anggota organisasi tersebut yang menurut fungsi dan
tingkatannya terdiri dari pimpinan(administrator) sebagai unsur pimpinan
tertinggi dalam organisasi, manajer yang memimpin tiap-tiap satuan unit kerja
yang sudah dibagikan sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan para pekerja.
2. Kerjasama(team
work) : suatu kegiatan bantu-membantu antar sesama anggota
organisasi yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. oleh
karena itu, anggota organisasi dibagi menjadi beberapa bagian sesuai fungsi,
tugas dan tingkatannya masing-masing.
3. Tujuan
bersama : adalah arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan merupakan
titik akhir dari apa yang diharapkan atau dicapai dalam organisasi. Setiap
anggota sebuah organisasi harus mempunya tujuan yang sama agar organisasi
tersebut dapat berjalan sesuai dengan keinginan bersama.
4. Peralatan(equipment) :
segala sesuatu yang digunakan dalam organisasi seperti uang, kendaraan, gedung,
tanah dan barang modal lainnya.
5. Lingkungan(environtment) :
yang termasuk kedalam unsur lingkungan adalah :
1. Kondisi
atau situasi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi berjalannya
organisasi karena kondisi atau situasi sangat dekat hubungannya dengan
organisasi dan anggotanya
2. Tempat
atau lokasi, karena mempengaruhi sarana transportasi dan komunikasi
3. Wilayah
operasi yang dijadikan sarana kegiatan organisasi, wilayah operasi dibagi
menjadi empat, yaitu wilayah kegiatan,wilayah jangkauan, wilayah personil,
wilayah kewenangan atau kekuasaan
6. Kekayaan
alam yang dimaksud adalah cuaca, keadaan geografis, flora dan fauna.
7. Kerangka/kontruksi
mental organisasi itu sendiri.
Klasifikasi Teori
Organisasi terdiri dari beberapa bagian besar, yaitu :
1. Teori
Organisasi Klasik (Teori Tradisional).
·
Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang
organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para
teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya
terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku
tidak mengandung kreativitas.
2.
Teori Birokras
·
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The
Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal
dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari
seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan
organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan
organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
3.
Teori Administrasi
·
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri
Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.Henry
Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan
membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi
adalah :
·
Pembagian kerja (division of work)
·
Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
·
Disiplin (discipline)
·
Kesatuan perintah (unity of command)
·
Kesatuan pengarahan (unity of direction)
·
Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
·
Balas jasa (remuneration of personnel)
·
Sentralisasi (centralization)
·
Rantai scalar (scalar chain)
·
Aturan (oreder)
·
Keadilan (equity)
·
Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
·
Inisiatif (initiative)
·
Semangat korps (spirit de corps)
4.
Manajemen Ilmiah
·
Manajemen ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai
tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Ada 2 pendapat tentang manajemen
ilmiah. Pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah adalah penerapan metode
ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat
kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “a
bag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
2. Teori
Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)
·
Teori neoklasik secara sederhana sebagai teori/aliran hubungan
manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas
dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah menekankan pentingnya aspek
psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok
kerjanya atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendifinisikan “suatu
organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama.
3. Teori
Organisasi Modern
·
Teori modern disebut juga sebagi analisa system pada organisasi
merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori
modern melihat pada semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling
ketergantungan, yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu
system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi
organisasi merupakan system terbuka.
Ciri-ciri organisasi
Menurut Berelson dan
Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Formalitas,
merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis
daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan,
tujuan, strategi, dan seterusnya.
2. Hierarkhi,
merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan
wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang
memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada
anggota biasa pada organisasi tersebut.
3. Besarnya
dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak
anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung
(impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
4. Lamanya (duration),
menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada
keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Ada juga yang menyatakan
bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan
keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
1. Rumusan
batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan
diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan
keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional
sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan
bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
2. Memiliki
identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat
sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan
informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat
organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
3. Keanggotaan
formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas
masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi, dari beberapa ciri
organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana dapat
dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah
organisasi.
Unsur – Unsur Organisasi
Unsur dasar yang
membentuk suatu organisasi terdiri dari :
1. Anggota organisasi.
Yaitu, Orang-orang yang
melaksanakan pekerjaan organisasi, membentuk organisasi serta terlibat dalam
beberapa kegiatan primer. Orang-orang ini terlibat juga dalam kegiatan
pemikiran-pemikiran yang meliputi konsep-konsep, penggunaan bahasa, pemecahan
masalah, dan pembentukan gagasan. Mereka juga terlibat dalam kegiatan-kegiatan
perasaan yang mencakup emosi, keinginan, dan aspek-aspek perilaku manusia
lainnya yang bukan aspek intelektual. Mereka juga terlibat dalam kegiatan
self-moving (mencakup kegiatan fisik). Dan mereka terlibat juga dalam kegiatan
elektrokimia yang mencakup brain synaps (daerah kontak otak tempat impuls saraf
ditransmisikan hanya ke satu arah).
2. Pekerjaan dalam
organisasi
Pekerjaan ini terdiri
dari tugas-tugas formal dan tugas-tugas informal. Tugas-tuguas ini menghasilkan
produk dan memberikan pelyanan organisasi. Pekerjaan ini ditandai oleh tiga
dimensi universl ;
·
Isi
·
Keperluan
·
Konteks
·
Praktik-praktik pengelolaan
Tujuan primer pegawai
manejerial adalah menyelesaikan pekerjaan melalui usaha orang lainnya. Manejer
membuat keputusan mengenai bagaimana orang-orang lainnya, biasanya bawahan
mereka, menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
mereka. Sebagian manejer membawahi para pekerja yang beroperasi dan sebagian
lainnya membawahi manejer-manejer lainnya.
1. Stuktur
Organisasi
Merujuk kepada hubungan-hubungan antara tugas-tugas yang dilaksanakan oleh anggota-anggota organisasi. Struktur organisasi di entukan oleh tiga variable kunci :
Merujuk kepada hubungan-hubungan antara tugas-tugas yang dilaksanakan oleh anggota-anggota organisasi. Struktur organisasi di entukan oleh tiga variable kunci :
2. Kompleksitas
3. Formalisasi
4. Sentralisasi
5. Pedoman
Organisasi
Adalah serangkaian
pernyataan yang mempengaruhi, mengendalikan dan memberi arahan bagi anggota
organisasi dalam mengambil keputusan dan tindakan. Pedoman organisasi tersiri
atas : pernyataan-pernyataan seperti cita-cita, misi, tujuan, strategi,
kebijakan, prosedur dan aturan.
Pemahaman Unsur-Unsur
Organisasi
Unsur-unsur dasar
organisasi dipahami secara selektif untuk menciptakan evaluasi dan reaksi yang
menunjukan apkah yang dimaksud oleh setiap unsur dasar tersebut dan seberapa
baik unsur-unsur ini beroperasi bagi kebaikan anggota organisasi.
Unsur-unsur organisasi
tidak secara langsung menciptakan iklim komunikasi organisasi, tetapi
bergantung pada persepsi anggota organisasi mengenai :
1. Nilai
hukum dan peraturan tersebut
2. Kegiatan-kegiatan
yang dikenai hukum dan peraturan tersebut
Pengaruh Komunikasi
Iklim komunikasi dapat
menjadi salah satu pengaruh yang paling penting dalam produktivitas organisasi,
karena iklim mempengaruhi usaha anggota organisasi. Usaha dalam hal ini merujuk
kepada penggunaan tubuh secara fisik dalam bentuk mengangkat, berbiara, atau berjalan,
dan memecahkan masalah.
Usaha biasanya terdiri
atas 4 unsur :
1. Aktivitas
2. Langkah-langkah
pelaksanaan kerja
3. Kualias
hasil
4. Pola
waktu kerja
Kesediaan untuk melakukan
usaha sungguh-sungguh atas nama organisasi adalah satu dari tiga factor
komitmen organisasi. Kepercayaan yang kuat serta penerimaan atas tujuan serta
nilai-nilai organisasi, dan keinginan yang besar untuk mempertahankan
keanggotaan dalam organisasi adalah dua factor komitmen organisasi lainya.
Iklim komunikasi dalam
organisasi mempunyai konsekuensi penting bagi pergantian dan masa kerja pegawai
dalam organisasi. Iklim komunikasi yang positif cenderung meningkatkan dan
mendukung komitmen pada organisasi. Proses-proses interaksi yang terlibat dalam
perkembangan iklim komunikasi organisasi juga memberi andil pada beberapa
pengaruh penting dalam restrukturisasi, reorganisasi, dan dalam menghidupkan
kembali unsur-unsur dasar organisasi.
Kepuasan Komunikasi
Organisasi
Kepuasan atas komunikasi
kadang-kadang dikacaukan dengan iklim komunikasi , alasannya adalah bahwa
iklim, merupakan fungsi dari bagaimana kepuasan anggota terhadap komunikasi
dalam organisasi. Kepuasan menggambarkan suatu konsep individu dan konsep mikro
sedangkan iklim merupakan konsep makro dan konsep gabungan.
Kepuasan juga menggambarkan
evaluasi atas suat keadaan internal afektif, sedangkan iklim merupakan
deskripsi kondisi eksternal bagi indivivu. Iklim terdiri dari suatu citra
gabungan entitas atau fenomena global, seperti komunikasi atau organisasi.
Kepuasan menggambarkan reaksi afektif individu ata shasil-hasil yang dinginkan
yang berasal dari komunikasi yang terjadi dalam organisasi.
Istilah kepuasan
komunikasi digunakan untuk menyatakan keseluruhan tingkat kepuasan yang di
rasakan pegawai dalam lingkungan awl komunikasinya. Meskipun komunikasi
terlihat bertumpang tindih dengan iklim komunikasi.Kepuasan komunikasi ini
cenderung memperkaya gagasan iklim dengan menyoroti tingkat individu dan
pribadi.
Analalisis Down dan Hazen
(1977) mengidentifikasikan bahwa kepuasan komunikasi terdiri dari 8 dimensi,
yakni :
1. Sejauh
mana komunikasi dalam organisasi memotivasi dan merangsang para pegawai untuk
memenuhi tujuan organisasi dan untuk berpihak kepada organisasi.
2. Sejauh
mana penyelia terbuka pada gagasan, mau mendengarkan dan menawarkan bimbingan
untuk memecahkan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan.
3. Sejauh
mana para individu menerima informasi tentang lingkungan kerja saat itu
4. Sejauh
mana pertemuan-pertemuan diatur dengan baik, pengarahan tertulis singkat dan
jelas, dan jumlah komunikasi dalam organisasi cukup.
5. Sejauh
mana terjadinya desas-desus dan komunikasi horizontal yang cermat dan mengalir
bebas.
6. Sejauh
mana informasi tentang organisasi sebagai suatu keseluruhan memadai.
7. Sejauh
mana para bawahan responsive terhadap komunikasi kebawah dan memperkirakan
kebutuhan penyelia.
8. Sejauh
mana pegawai merasa bahwa mereka mengetahui bagaimana mereka dinilai dan
bagaimana keinerja mereka dihapus.
REVERENSI
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar